Aku jatuh cinta pada seseorang. Tapi dia sangat nakal. Dia peminum kelas berat. Dia teman kursus ku. Entah apa yang membuatku jatuh cinta padanya tapi aku mencoba untuk memendam rasaku ini. Aku mencoba untuk menjauhinya
Namun lama-lama ia bertanya padaku mengapa aku berubah? Aku hanya menjawab “Biasa saja” Tapi kurasa ia tidak percaya
Ia ternyata mencari tahu pada salah satu temanku dan akhirnya ia pun tau tentang perasaanku padanya. Dia bertanya padaku
“Apa tak salah kamu suka sama aku?”
Aku hanya menjawab
“Pasti tidak!”
Ia bertanya apa alasannya aku mencintainya. Dengan jujur aku menjawab
“Karna ini adalah cinta yang tulus. Tanpa memandang status, ekonomi, dan fisikmu aku bisa langsung mencintaimu. Aku tak tau mengapa? Karna cinta yang tulus tak mempunyai alasan”
Setiap hari aku selalu smsan sama dia. Dia bercerita, setiap pacaran dia tidak pernah sayang sama pacarnya karena dia masih sayang mantannya yang sudah tiada. Katanya Cuma mantanya itu yang bisa merubah dia. Dia selalu berharap ada wanita yang bisa menggantikan mantannya itu. Aku sangat berharap aku bisa menjadi wanita yang ia harapkan, namun aku rasa itu terlalu tinggi.
Suatu saat dia mengajakku pergi. Kami berkeliling mengitari kota. Sebelum pulang aku berkata “Ajak aku ke tempat yang biasanya kamu datengin buat minum-minum” Tanpa berkata apapun ia langsung memboncengku kesana. Mungkin dia bingung kenapa aku memintanya untuk mengantarku ke tempat ia minum-minum.
Sesampainya disana, aku sangat kaget. Disitu hanya terdapat warung kecil dan terjejer berbagai macam minuman keras. Juga anak-anak yang terlihat jelas sekali nakalnya. Anting ditelinga, tato yang penuh disekujur tubuh dan juga pastinya rokok. Saat melepas helmnya dia bertanya “Kamu yakin?” aku hanya mengangguk.
Kami pun menghampiri warung kecil itu. Dia duduk aku pun juga ikut duduk. Salah satu temannya menawarkan rokok padanya tapi ia menolak. Mungkin ia tidak enak karna ada aku. Salah satu temannya lagi menawariku rokok juga. Dia langsung menyaut rokok itu dari tangan salah satu temannya dan menaruhnya dimeja lalu berkata
“Ia tidak merokok”
Semua temannya hanya tertawa. Dan lagi-lagi temannya menawarkan sesuatu pada ku dan dia.
“Hahaha…kalau begitu minumlah! Aku yang traktir!”
Dia hanya menggeleng. Salah satu temannya yang lain berkata “jangan munafik kamu!”
Tiba-tiba temannya yang berlagak seperti bos itu menarikku dan berteriak
“Jadi karna ini????”
Dia langsung menghajar temannya dan menarikku pergi.
Di perjalannan dia hanya diam, aku pun juga ikut diam. Aku tak berani mengatakan sepatah kata pun karna mungkin dia marah padaku. Tiba-tiba ia memberhentikan motornya pada suatu taman. Lalu ia turun dari motornya dan meninggalkan aku. Tapi aku tetap mengikutinya. Aku ingin bertanya MENGAPA? Tapi sebelum aku bertanya ia berkata.
“Maafkan aku”
“Kamu tak salah dan aku mengerti”
“Kamu bodoh mencintaiku, aku tak pantas untukmu. Aku hanyalah seorang peminum!”
Aku pun tertawa padahal aku tau ini sama sekali tak lucu
“Hahaha…aku kan pernah bilang aku tak pernah memandangmu dari segi apapun. Aku tulus untuk mencintaimu. Aku tau aku begitu bodoh mencintaimu. Tapi karna aku bodoh yang membuatku yakin kalau aku tulus mencintaimu!”
Dia hanya tersenyum lalu ia menggandeng tanganku
“Bantu aku berubah. Bantu aku juga untuk mencintaimu!”
Ya tuhan, aku tak bisa berkata apa-apa! Aku sangat bahagia. Aku hanya bisa membalas pertanyaannya dengan senyuman.
Seminggu sudah aku berpacaran dengannya. Tak kusanggka ia sangat perhatian padaku. Ia berkata bahwa ia sudah mulai menyukaiku. Aku tak tau itu benar atau tidak tapi yang pasti aku sangat bahagia.
Kini anniversary one month ku dengannya, ia berkata bahwa ia sudah sangat menyayangiku. Aku mencoba untuk selalu percaya padanya. Ia pun berkata ia tak lagi merokok dan minum-minuman keras. Ia ingin berubah. Ya tuhan aku sangat bahagia, aku telah berhasil merubahnya.
Sebagai hadiah anniversary ia mengajaku jalan-jalan. Tapi sebelumnya ia mengajakku ke makam mantannya yang sudah meninggal itu. Aku pun bersedia.
Sesampainya disana, ia menaburkan bunga sambil menangis kecil lalu berkata
“Sayang, bagaimana kabarmu? Baik-baik aja kan? Pasti kamu sudah bahagia disana ya sayang? Sayang aku mau cerita, aku sudah menemukan perempuan yang bisa merubahku menjadi anak baik! Dan sekarang aku sangat mencintai perempuan itu. Tapi sayang meskipun aku sangat mencintainya, kamu tetap orang yang paling aku sayang. Aku gak pernah ngelupain kamu kok. Oh ya sayang tenang aja kamu jangan ngerasa kesepian, sebentar lagi aku akan menemani mu. Gak akan lama kok sayang. Sabar ya….”
Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya walaupun sebenarnya aku bingung mengapa ia berkata begitu? Mengapa ia berkata akan menemani mantannya yang sudah meninggal itu? Aku tak berani bertanya padanya, aku mencoba untuk berfikir positif. Setelah ia menaburkan bunga ia mengajakku pulang.
“Sayang? Kita gak jadi pergi?” tanyaku.
“Hmm…Maaf sayang, aku agak gak enak badan. Kita pulang aja yuk”
“Yaudah deh”
Akhirnya kami sampai dirumahku, lalu ia pergi lagi untuk pulang tanpa berkata apapun. Aku mulai merasa khawatir. Tapi aku mencoba membuang rasa khawatirku padanya. Aku memutuskan untuk tidur dan tidak mengirim pesan dulu padanya.
Malam pun tiba namun ia tetap tak ada kabar, ia tak mengirimi aku pesan ataupun menelponku sama sekali. Aku berfikir mungkin dia benar-benar sakit sampai tak sempat menghubungiku.
Namun ia tetap tak menghubungiku sampai satu minggu. Berulang kali aku menghubunginya tapi tak ada balasan. Kali ini aku sungguh khawatir. Tapi aku tidak berani mengunjungi rumahnya. Aku hanya diam sampai ada kabar darinya
Tiga hari kemudian aku mendapatkan pesan darinya, “Temui aku dirumahku” aku tak tau mengapa ia menyuruhku kerumahnya tapi aku tak berfikir panjang aku sangat khawatir aku langsung pergi kerumahnya ditengah hari yang sedang hujan.
Sesampainya disana seorang laki-laki berdiri didepan pintu rumahnya. Tapi ia kemana? Mengapa yang menungguku didepan pintu hanya seorang laki-laki yang tak ku kenal? Aku sungguh amat bingung.
Laki-laki itu melihatku kehujanan, ia langsung menghampiriku dan berkata “Aku yang sms kamu, sekarang ikut aku”
Aku benar-benar bingung dan tak tahu apa yang terjadi padanya yang jelas aku sangat khawatir. Laki-laki tadi memboncengku ke suatu rumah sakit. Dan membawaku masuk. Aku semakin cemas, hatiku dag dig dug ada apa dengannya??
Akhirnya kami berhenti di depan kamar. Lalu laki-laki itu membuka pintu dan masuk ke kamar itu. Seketika aku sangat kaget, aku sangat marah, aku sangat sedih rasanya aku ingin marah ternyata yang ada di dalam kamar itu adalah DIA !
“Masuklah ia ada didalam” kata laki-laki tadi
Aku marah, sedih, kesal, kecewa, benci mengapa ia tak cerita padaku? Aku hanya bisa menangis melihatnya terbaring tak berdaya.
“Dokter bilang umurnya gak lama karna virusnya sudah menggerogoti jantungnya”
“Memang ia sakit apa? Dan siapa kamu?
“Entah semacam tertular virus yang menggantung pada sistem organ manusia, ia tak cerita padamu? Oh ya aku kakaknya”
“Ia sama sekali tak cerita!” Aku semakin menangis
“Kamu jangan menangisinya ! Disaat seperti ini ia tak butuh air mata! Ia butuh semangat!”
Laki-laki itu benar aku tak boleh menangis aku harus kuat! Aku tak boleh terlihat lemah dihadapannya.
Aku selalu disampingnya menunggu ia sadar, hingga akhirnya ia sadar dan melihatku. Ia tersenyum dan berkata
“Sayang maaf aku habis tidur lama banget”
“Iya gapapa kok sayang”
“Sayang, aku tadi ketemu mantanku dia ajak aku pergi boleh gak sayang?
Ya tuhan hatiku sakit sekali, rasanya aku ingin menangis. Tapi aku tak boleh menunjukan air mataku didepannya.
“Boleh kok sayang”
“Terima kasih sayang, I love you”
“I love you too sayang”
Ia tertidur lagi. Aku tak bisa berkata apa-apa hatiku sungguh sakit dan takut. Aku takut kehilangannya. Aku tidak sanggup jika ia harus pergi sekarang.
Tiba-tiba alat pendeteksi jantungnya berbunyi dan menandakan garis lurus. Kakaknya langsung memanggil dokter. Aku hanya diam tak bisa berkata apa-apa aku sangat ketakutan.
Dokter pun datang dan memeriksanya. Namun dokter tak berkata panjang ia hanya berkata “Tabahkan hati kalian ia sudah pergi” Seketika hatiku langsung remuk, Aku sangat sedih, benar-benar sedih. Kali ini aku tak bisa menahan airmataku. Aku tak percaya secepat itu ia pergi meninggalkan aku.
Kakaknya hanya bisa termenung dan tak berkata apapun. Lalu kakaknya memberiku sepucuk surat
“Darinya sebelum ia masuk rumah sakit”
Aku membaca surat itu, isinya :
“Dahulu ia sangat lancang, ia berani masuk dalam hidupku hingga membuatku cinta
Namun ia tiba-tiba pergi.
Pergi selama lamanya disaat hatiku telah terisi penuh cintanya.
Aku berfikir tak akan ada penggantinya
Selamanya tak akan ada.
Namun tiba-tiba kau datang dengan cintamu yang konyol untukku.
Kau bilang jika kau tak memandang fisik dan statusku
Dan kata-katamu itu membuatku luntuh
Dan kini aku yang lancang memasuki kehidupanmu
Membuatmu terbuai oleh kata-kataku
Lalu meninggalkanmu sendirian ditengah-tengah hatimu ya sudah untukku
Maaf sayang, Maaf
Cintaku sangat lancang tuk semua ini
Cintaku tak pertanggungg jawabkan semua ini
Dan Cintaku memilih pergi dari duniamu
Maaf sayang, maaf
Kini ragaku tak bisa kau sentuh
Ragaku tak bisa menghapus rindumu
Maaf sayang aku pergi di dunia yang berbeda
Dan aku hanya bisa meninggalkan luka dihatimu
Tapi tenanglah sayang aku akan selalu hadir dalam bayang bayang semu mu
Aku akan disampingmu walaupun hanya sebagai bayanganmu.”
Aku sangat tak percaya cinta ku hanya sementara, ia kini telah pergi untuk selamanya. Tapi setidaknya aku pernah menjadi bagian hidupnya. Aku pernah menjadi perempuan yang ia inginkan. Bagaimanapun keadaannya, aku tetap mencintainya.
~END~